The 'D' Word...
Published by Furede Riko under Renungan on 7/12/2010 09:39:00 AMSaat menulis ini ada satu perasaan dengan inisial D yang terus membayangi...
Yaitu: Disappointment
Bahasa Indonesia resminya adalah KEKECEWAAN.
Yang lucu adalah, saat berusaha mengatasi perasaan seperti ini, aku iseng buka-buka google dan dapat sebuah insight. Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Disappointment):
Disappointment is the feeling of dissatisfaction that follows the failure of expectations to manifest. Similar to regret, it differs in that the individual feeling regret focuses primarily on the personal choices that contributed to a poor outcome, while the individual feeling disappointment focuses on the outcome itself. It is a source of psychological stress. The study of disappointment—its causes, impact and the degree to which individual decisions are motivated by a desire to avoid it—is a focus in the field of decision analysis, as disappointment is one of two primary emotions involved in decision-making.
Yang kalo diartikan secara kasar, kecewa berarti ketidakpuasan atas sesuatu hasil yang diharapkan. Jadi berbeda dengan regret, yang artinya penyesalan, dissapointment berarti ada outcome tertentu yang tidak memenuhi harapan. Kalo aku boleh tambahkan berdasarkan pengalaman pribadi, outcome yang dimaksud dapat berupa hasil pekerjaan yang tidak optimal, karya yang gagal, atau pihak-pihak eksternal yang bertindak tidak sesuai harapan.
Kalo ditelaah lebih lanjut, berarti ada tingkatan nilai ekspektasi yang ada dalam benak seseorang sehingga bisa timbul perasaan seperti itu. Kembali ke permasalahan pribadi yang sedang terjadi, jika direnungkan memang aku sendiri mungkin seringkali memiliki derajat ekspektasi tertentu terhadap orang lain atau objek lain, dan saat ekspektasi itu terasa tidak tercapai... mulailah timbul the 'D' word. Bahkan lebih dari itu, kadang itu terjadi setelah kita sudah mengupayakan waktu dan materi demi orang lain atau sebuah pekerjaan, namun disambut dengan hal yang di luar harapan.
Apakah sebaiknya kita tidak memberikan ekspektasi tertentu terhadap pihak lain? Kalau seperti itu apakah kita sendiri ga berubah menjadi seperti makhluk yang tidak manusiawi? Hmmm... ataukah kadang orang lain kurang peka sehingga tidak dapat memahami derajat ekspektasi orang lain?
Yang jelas semakin ditelaah, semakin jelas kalau hal ini sudah menjadi pergumulan pribadi untuk banyak orang, dan bukan hanya aku secara pribadi. Soalnya apa? Ini sifat manusiawi, selama seorang manusia masih berwujud manusia dan masih menyimpan unsur-unsur insani, maka tentunya dia pasti pernah dalam satu masa dalam hidupnya merasakan The 'D' Word. Yang perlu direnungkan adalah tindak lanjut dari perasaan itu... Apakah ke arah positif, atau ke arah negatif. Untuk aku pribadi, belakangan ini memang jujur saja, lebih banyak ke arah negatif sih... T.T
Sembari berserah pada Tuhan untuk memohon kelegaan dari perasaan tersebut, berikut adalah link yang berisi tentang kata-kata bijak mengenai kekecewaan: http://www.finestquotes.com/select_quote-category-Disappointment-page-0.htm dan ini beberapa quote yang menurut aku bagus banget...
"We must accept finite disappointment, but never lose infinite hope." (Marthin Luther King, Jr)
"The size of your success is measured by the strength of your desire; the size of your dream; and how you handle disappointment along the way." (Robert Kiyosaki)
Yang jelas satu hal yang baru saja tersadar (kembali) di benak kepala. Kalau kita menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan, maka tidak akan ada kekecewaan. Karena mengikuti Dia dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan kecewa.
I've been through this situation, in numerous times, and only He could pulled me through it... Rest everything upon Him, for he knows what's best for me... God please give me the strength to carry on, and lead me to overcome this -yet another- obstacle in life....
Semoga tulisan ini bisa menjadi berkat buat orang lain yang membacanya juga...
Peace yo