Furede Riko... Sanjou!!!

Irrashaimase! Ore wa Furede Riko!
Koko ni wa o-tanoshimi ni yoroshiku onegaishimasu!!!

Peka Terhadap Teguran Allah

Published by Furede Riko under on 10/22/2010 08:14:00 AM

Sbenernya udah pengen posting tentang topik ini dari minggu lalu, cuma berhubungan banyak kesibukan, jadi baru bisa sekarang...

Minggu lalu, tepatnya Kamis minggu lalu, dapat undangan ikut seminar Integritas Kristen yang dibawakan oleh salah satu hamba Tuhan dari The World Reformed Fellowship. Seminar yg berlangsung dari jam 7 kurang sampe hampir jam 10 lebih ini, betul-betul melelahkan secara fisik, namun membuka wawasan rohani secara dalam. Sampe ga kerasa udah jam 10 malam lagi...

Anyway, banyak topik yang terangkum dalam bahasan mengenai Integritas dalam keKristenan, dan bisa dibagi-bagi menjadi beberapa bagian besar. Untuk posting kali ini, aku mau membahas mengenai Daud dan skandal publiknya (jelas-jelas publik karena dibaca oleh semua orang yang baca Bible) dengan Batsyeba, karena ini menunjukkan kasih Tuhan yang begitu besar pada umat yang dikasihiNya. Salah satu contoh konkrit bahwa bahkan umat pilihan Tuhan pun tidak bisa menjaga integritas dalam hubungannya dengan Allah.

Seperti yang kita tahu, Daud adalah umat pilihan Tuhan. Saat semua rakyat Israel memilih Saul sebagai Raja mereka, maka Tuhan-lah yang memilih Daud dengan perantaraan Nabi Samuel. Kasih Allah kepada Daud begitu besar, Dia mengasihi Daud begitu dalam, dan sebaliknya pun demikian. Daud mengasihi Allah begitu dalam dan memiliki komunikasi yang karib denganNya. Tidak semua manusia, bahkan tidak semua nabi atau hamba bisa seperti itu di dalam Bible.

Integritas Daud mulai diuji saat dia berhadapan dengan Goliat. Jika pada awalnya Daud menjatuhkan Goliat untuk menyatakan kemuliaan Allah, maka kelanjutannya sudah muncul dualisme di dalam hati Daud. Karena Saul menjanjikan salah satu putrinya untuk menjadi istri Daud. Daud yang semula fokus pada Tuhan semata, sudah mulai beralih pada pemuasan kebutuhan dirinya sendiri, dan mulai memikirkan mengenai tawaran Saul dan melupakan Tuhan. Namun bukan hal ini yang akan disoroti, karena ini bisa jadi topik bahasan sendiri.

Daud kemudian menjadi raja, dan setelah melewati banyak sekali pergumulan dalam hidupnya. Tibalah Daud dalam suatu masa kelam dalam hidupnya, dimana sekali lagi dia tergoda  oleh nafsu dirinya, dan hal itu terjadi saat dia bertemu dengan sosok wanita yang akan mengubah sejarah hidupnya kemudian. Dimana sebuah TEMPTATION memiliki efek yang begitu kuat.

Temptation itu berasal dari asal kata PIRATSU yang memiliki 2 makna:
1. To TEMPT yang berarti mencobai
2. To TEST yang berarti menguji
Mencobai adalah pekerjaan Iblis yang bekerja pada manusia yang sedang 'kering rohani' dimana dia sedang tidak dalam kondisi dekat dengan Allah. Sementara Menguji adalah tindakan yang dilakukan Allah sendiri atas dasar kasih karunia, untuk menahirkan dan memurnikan umatNya... seperti halnya emas yang dipanaskan untuk membersihkan dari kotoran.

Bagaimana dengan Skandal Batsyeba? Apakah ini bentuk COBAAN atau UJIAN? Semuanya dapat dibaca di 2 Samuel 11-12. Disini kita dapat melihat bahwa Daud jatuh dalam pencobaan, karena pada saat itu dia sendiri yang MELARIKAN DIRI dari tanggung jawabnya untuk berperang, yang berarti Daud SENDIRI lah yang memicu terjadinya skandal. Saat semua orang pergi berperang, Daud malah bersantai-santai di Istana. Dia sendiri yang melalaikan kewajibannya sebagai Raja, dan ini menunjukkan bahwa dia mengambil langkah sendiri, yang berarti di luar kehendak Tuhan (2 Sam 11:1).

Satu dosa bergulir ke dosa yang lain, dan bersifat seperti Snow Ball effect. Daud melihat Batsyeba, dan mulai muncul nafsu birahi dalam dirinya, sehingga dia mengingininya. Namun Allah bukan Allah yang jahat, Dia tahu bahwa hambaNya sedang jatuh dalam pencobaan, dan Dia bekerja untuk menegur. Saat Daud bertanya tentang sosok perempuan tersebut, dengan perantaraan orang, Allah mengingatkan Daud mengenai siapa, atau tepatnya mengapa Daud sebaiknya menghentikan nafsu jahatnya itu:
1. Mengingatkan bahwa Batsyeba adalah anak Eliam, orang kepercayaan Daud yang sudah mengabdi padanya turun temurun.
2. Mengingatkan bahwa Batsyeba memiliki suami, yang merupakan salah satu panglima andalan Daud yang mengabdi padanya dengan sepenuh hati.
Tentunya begitu jahatnya bila Daud berusaha mengambil kesempatan dari dua orang yang begitu berjasa buatnya. Kedua hal ini sudah Allah ingatkan pada Daud (2 Sam 11:3), namun Daud tidak peka dan mengabaikan teguran tersebut dan terus melanjutkan niat jahatnya.

Daud memanggil orang untuk membawa Batsyeba padanya. Sekali lagi Allah menunjukkan kasihNya dan menegur Daud. Batsyeba baru saja membersihkan diri dari kenajisan, yang merupakan ritual khusus untuk penyembahan pada Allah. Dalam artian, hati Batsyeba sedang tertuju pada Allah, namun Daud tidak mengabaikan fakta itu, dan meneruskan niat jahatnya. Nafsu Daud terlalu besar untuk dibendung, 3x sudah Allah berusaha menghentikannya namun dia tetap menjalankan kemauan hatinya sendiri. Apakah Batsyeba menerima ajakan Daud dengan dasar mau sama mau? Jawaban tentang ini akan terlihat kemudian...

Allah kembali bekerja untuk mengingatkan Daud untuk bertobat... Allah mengijinkan Batsyeba untuk mengandung (2 Sam 11:5). Sesuatu yang mengejutkan Daud karena perbuatan sesaatnya tiba-tiba berefek dahsyat. Apakah Daud sadar akan kejahatannya? Sungguh sayang, dia tidak sadar dan bahkan meneruskan niat jahatnya dan membiarkan snow ball terus bergulir. Dia memanggil Uria dari medan perang, dan menyuruhkan kembali ke rumahnya. Suatu ritual lain, bahwa bila prajurit kembali dari perang, maka pasti dia akan melakukan hubungan suami istri dengan istrinya. Daud memerintahkan hal ini pada Uria, untuk membuat seakan-akan anak yang dikandung Uria adalah anaknya. Bahkan dia juga memberikan hadiah pada Uria (2 Sam 11:8).

Tapi apakah Allah berhenti menegur Daud? Tidak... Allah begitu mengasihi Daud sehingga Uria tidak tergerak oleh rasa rindunya pada istrinya, malah digerakkan oleh kesetiaannya pada Daud sehingga memilih untuk diam di Istana Raja. Daud begitu terkejut karena rencana liciknya tidak bisa terlaksana. Namun sekali lagi, Daud tidak sadar bahkan merencanakan plot yang lebih jahat. Daud mengundang Uria untuk makan bersama, dan membuatnya mabuk, dengan maksud ingin tetap memastikan Uria kembali ke rumahnya. Namun lagi-lagi Allah gagalkan rencana jahat ini, karena Uria tidak kembali ke rumah dan tidur bersama hamba Daud lainnya (2 Sam 11:11-13).

Sekali lagi Daud tidak peka, dan bahkan semakin keji. Timbullah niat keji Daud, dan dia mengirim Uria berdiri di garis depan medan peperangan, untuk memastikan kematiannya. Allah masih berusaha menegur Daud, setelah kematian Uria, Allah menggerakkan Yoab, jenderal perang yang mengatasi Uria, untuk menegur Daud melalui surat protes. Hal ini lagi-lagi diabaikan oleh Daud, karena dia terlalu fokus pada dirinya sendiri, dia terlalu fokus pada menutupi kesalahannya sendiri... (2 Sam 11:15-15).

Daud berhasil mendapatkan kemauannya, dan dia segera memperistri Batsyeba. Dan disinilah Allah menyatakan bahwa itu KEJAHATAN di mataNya. (2 Sam 11:27)

Namun, Allah adalah Allah yang mengasihi Daud. Sebagai teguran terakhir dan terbesar, Dia mengutus Nabi Natan untuk maju dan menegur Daud secara 'manusia', karena teguran Ilahi yang Allah kirimkan secara terus menerus, tidak dianggap dan diabaikan oleh Daud (2 Sam 12:1). Allah menyampaikan perumpamaan melalui perantaraan Natan, suatu perantaraan sederhana yang bisa membuat geram Daud (2 Sam 12: 2-6). Teguran Natan begitu keras, dimana dia kemudian mengingatkan bahwa perumpamaan tersebut adalah tentang diri Daud, dan bahwa Allah merasa sangat terhina oleh kelakuan orang yang dikasihiNya itu (2 Sam 12: 7-9a).

Disinilah Daud menerima kutuk yang merubah seluruh hidupnya setelah itu.
1. Keturunannya akan saling berperang dan hidup dalam pedang --> karena dengan pedang dia telah mengusahakan kematian Uria (2 Sam 12: 9b-10)
2. Daud akan dipermalukan dan istri-istrinya akan diperkosa oleh anggota keluarganya sendiri --> Menunjukan dengan jelas bahwa Batsyeba (yang jelas-jelas adalah sanak keluarga dari orang kepercayaan Daud yang sudah dianggap keluarga) pun adalah korban perkosaan, pemaksaan nafsu (2 Sam 12: 11a)
3. Skandal Daud akan dinyatakan di depan publik --> Karena meski dosa Daud dilakukan secara tersembunyi, hal itu tidak lepas dari pengamatan Allah (2 Sam 12:11b-12)
4. Anak haram hasil perbuatan jahat Daud akan mati --> Karena anak itu adalah hasil dari penistaan terhadap Allah, sehingga Allah tidak memberikan kasih karunia pada anak itu (2 Sam 12:14)

Disinilah Daud bertobat, dan menyesali pelanggarannya. Yang meski sudah menjadi bubur, namun Allah masih tetap mengasihi Daud, bahkan Allah meluputkan Daud dari hukuman kematian yang seharus menjadi hak Daud (2 Sam 12:13). Dan lebih dari itu, kelak keturunan Batsyeba akan menjadi penerus tahta Daud (2 Sam 12:24), semata-mata karena Daud memohon pengampunan pada Allah dengan sungguh-sungguh (2 Sam 12:16). Bahkan kelak juruselamat Yesus Kristus akan lahir dari keturunan Daud pula.

...

Dari perkara ini, dari skandal publik Daud ini kita bisa melihat sebuah pelajaran yang begitu dalam. Allah mengasihi kita, Allah perduli pada orang-orang yang mengasihi dan selalu mengarahkan hati padaNya, meskipun orang itu tidak sempurna. Daud adalah pribadi yang mengandalkan Allah dalam segala pergumulannya (Baca Mazmur Daud), dan meski dia sempat menduakan Allah dan memikirkan kepentingan pribadi tapi Allah tetap mengasihinya. Apa bukti untuk kasih Allah?

Dari skandal di atas, lihatlah berapa kali Allah berusaha menegur Daud, dan terus menegur dalam kesabaran. Teguran adalah wujud perhatian Allah, teguran adalah wujud kasih Allah untuk menarik kita dari pencobaan. Allah sendiri tidak akan membiarkan kita jatuh, karena Dia akan menopang dan menolong kita, ini JANJI Allah bagi umatNya yang mengasihi Dia (1 Korintus 10:13). Dia yang akan memberikan jalan keluar. Namun kembali lagi, apakah kita peka akan teguran Allah? Apakah Daud peka terhadap teguran Allah? Bayangkan jika sedari awal, Daud peka pada teguran Allah, mungkin tidak akan ada skandal dengan Batsyeba, dan mungkin kutuk tidak akan menimpa dirinya.

Apakah saat ini anda merasa sedang dalam pergumulan hebat? Mungkin anda merasa kehidupan anda tidak berjalan dengan mulus. Cobalah introspeksi. Ada dua kemungkinan:
1. Tuhan sedang menguji anda sehingga anda akan 'level up'.
2. Ada kesalahan yang anda lakukan sehingga anda dengan 'sendirinya' jatuh dalam pencobaan.
Apa yang bisa menunjukkan bahwa anda jatuh dalam pencobaan? Anda merasa tidak nyaman, mgkn ada suatu tindakan atau pilihan yang anda ambil yang saat ini membuat anda dalam kondisi sulit, dan bila anda menelusuri ke belakang, ternyata banyak sekali perpanjangan Tuhan untuk menegur anda (mungkin melalui keluarga, situasi, firman Tuhan, sahabat anda). Dan telusuri lagi, apa tindakan anda saat menerima teguran itu? Mengabaikannya dan tetap fokus pada pemenuhan keinginan pribadi? Atau justru mendengarnya dan berbalik melakukan hal yang benar?

Jika Daud, yang merupakan orang besar di mata Tuhan-pun bisa jatuh seperti itu... apalagi kita?!! Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tidak ada satupun. Mari kita lihat kehidupan kita saat ini, apakah ada pilihan-pilihan yang terasa ganjil di hati kita? Apakah ada orang-orang yang tiba-tiba muncul untuk menegur anda atas satu atau lebih pilihan yang anda jalankan? Jangan abaikan teguran, karena pasti itu adalah perpanjangan Tuhan untuk mencegah kita jatuh ke dalam petaka, karena mungkin itu adalah jalan Tuhan untuk memastikan kita menerima berkat yang sudah Dia rencanakan untuk kita.

Cintailah teguran, karena teguran itu berarti Tuhan, Allah Bapa yang baik masih perduli dan sayang pada anda. Perdulikanlah teguran, karena bila teguran itu berhenti, maka mungkin Allah sudah tidak lagi mempercayakan kasih karuniaNya pada anda, dan nama anda mungkin sudah dihapusNya dari buku kehidupan. Hargailah teguran, baik itu dari orang yang anda kenal baik, dari sahabat anda, dari keluarga anda, pembimbing rohani anda, atau bahkan dari orang-orang yang tidak pernah anda pikirkan... karena itu berarti mereka perduli, dan sayang pada anda... karena itu berarti Tuhan juga masih perduli pada anda sehingga mau menggerakkan orang-orang tersebut untuk menghampiri anda.

Teguran dapat bersifat lembut, teguran dapat bersifat ajaran, namun teguran juga dapat begitu kerasnya. Lihatlah bentuk-bentuk teguran Allah pada Daud, dari yang sederhana, sampai yang menghardik Daud begitu kerasnya. Jangan abaikan itu semua. Berdoalah selalu supaya kita semakin mengerti kehendak Allah, tekanlah kemauan pribadi jangan sampai pikiran pribadi kita yang bekerja... usahakanlah agar kita mengerti kehendak Allah sehingga Tuhan meluputkan kita dari bencana (Kolose 1:8-11).

Jadi, next time anda dihadapkan pada pilihan. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, jangan tergesa-gesa, berdoalah minta bimbingan Tuhan sehingga anda tidak salah jalan. Bila anda sudah terlanjut mengambil keputusan, berdoalah minta bimbingan Tuhan untuk meluruskan jalan anda. Bila keputusan anda tidak berada di jalur Tuhan, Tuhan yang mengasihi anda pasti akan menegur anda lewat satu atau banyak cara. Peka-lah terhadap kehendak Allah, peka-lah akan teguran Allah... karena satu hal yang perlu kita sadari, Allah SANGAT MENGASIHI KITA!

Semoga ini menjadi berkat buat anda yang membaca...Selanjutnya akan dibahas poin bahasan lain dari seminar tersebut, mengenai fakta-fakta Integritas Kristen
Till then, may the Great Lord bless and keep you
Peace for you