Furede Riko... Sanjou!!!

Irrashaimase! Ore wa Furede Riko!
Koko ni wa o-tanoshimi ni yoroshiku onegaishimasu!!!

Pesan dari Movie Den-O Trilogi

Published by Furede Riko under on 12/15/2010 07:07:00 AM

Kamen Rider Den-O baru aja rilis movie trilogy yang disebut Chou Kamen Rider Den-O Trilogy Episode Red - Blue - Yellow...

Sudah lama ga posting blog karena kondisi internet yang bikin hipertensi karena parahnya.... Maka skarang mau bahas review film trilogi tersebut, selagi ada kesempatan. Meski tetap sarat diisi tingkah laku IMAJIN yang aneh-aneh, tapi tanpa disangka ada pesan moral yang terkandung di dalam ketiga film tersebut. *WARNING* posting berikut mungkin ada spoilernya.

Berikut adalah pemaparannya:

Episode RED

Episode ini menceritakan mengenai Airi dan hubungan dengan Sakurai Yuuto. Yuuto yg dikasihinya adalah Yuuto dari masa lalu yang sudah dewasa, dan yang skarang ada di masanya adalah Yuuto dari masa depan. Duh, bingung lah pokoknya. Menurut Airi, Yuuto yang skarang BUKANlah Yuuto yang sama dengan yang dia kenal. Yang jelas Yuuto sendiri berusaha bisa menjadi Yuuto yang ada di kenangan Airi, dan dia harus menolong Airi dari seorang pria yang suka padanya dan menggunakan 'jasa' imajin untuk tujuan itu.

Aku harus menonton kembali episode ini, karena setengah jalan nonton ketiduran gara-gara kecapean. Tapi yang jelas disini Yuuto tampak lebih dewasa dari biasanya, dan ini menggambarkan karakternya yg menggunakan rasi bintang Vega dan Altair (coba baca tentang legenda Tanabata) dan menggambarkan kondisi kisah kasihnya dengan Airi. Yang patut diacungi jempol untuk kisah Yuuto adalah Deneb, sang imajin yang seakan seperti 'pengasuh'nya yang begitu mengkhawatirkan diri Yuuto. Episode ini banyak diisi adegan diam dan melankolis, jadi sebaiknya diliat langsung untuk bisa menangkap perasaan Yuuto dan Airi yang saling merindu tapi tidak kesampaian.

Pesan moralnya adalah, terkadang jarak dan waktu akan memisahkan kita dengan orang yang dikasihi... oleh sebab itu jangan sia-siakan kesempatan untuk melewatinya bersama selagi kesempatan itu masih ada dan tersedia....

Episode BLUE

Episode ini menceritakan mengenai cucu Ryoutaro yaitu Kotarou dengan Imajinnya Teddy. Di saat yang sama mereka juga terlibat dalam kasus seorang wanita yang melakukan kontrak dengan imajin mantis. Kotaro menangani hal ini karena Ryoutaro terluka setelah pertempuran dengan imajin tersebut (yang disuarakan dengan sangat seduktif oleh Michie 'Sumire Kanzaki' Tomizawa). Wanita yang dimaksud adalah Miku Uehara yang tinggal hanya berdua dengan neneknya. Saat ulang tahunnya, Miku memilih untuk menghabiskan waktu bersama pacar dan teman-teman, dan meninggalkan janji untuk merayaka bersama sang nenek yang sudah menantikan hari itu.

Tiba-tiba Miku dikejutkan oleh kehadiran Doppleganger yang mengaku sebagai dirinya. Bahkan akhirnya Miku dan sosok palsunya itu harus membuktikan siapa yang asli kepada sang nenek. Miku terpaksa membatalkan janji untuk meladeni tantangan sang sosok palsu. Kotaro hadir disana dan membawa sang doppleganger ke DenLiner, yang ternyata mengakui bahwa dirinya adalah Miku di masa depan (namun tidak terlalu jauh). Miku dari masa depan memiliki penyesalan yang begitu mendalam sehingga dia melakukan kontrak dengan imajin agar dapat mengabulkan keinginan.

Miku: I thought we would always be together
I just assumed that we'd be together
but that's not the case
one day, she's just suddenly gone

Keinginan Miku masa depan adalah merayakan ulang tahunnya bersama sang nenek, karena ulang tahun itu adalah momen terakhirnya bersama sang nenek yang tidak lama kemudian meninggal. Keteguhan hati Miku masa depan untuk menunaikan janji itu begitu besar sampai dia tetap memaksakan diri untuk turun dari DenLiner meski tahu bahwa dia pun akan lenyap jika keinginannya terpenuhi. Hal ini membuat Kotaro terenyuh. Di awal kisah, Teddy dilepas kontraknya dari Kotaro, dan Kotaro dengan bimbang namun gengsi mencoba menerima hal itu dengan santai. Namun kisah Miku masa depan membuat Kotaro tersadar...

Kotaro: Until he was gone, I didn't realize how important he was
But I think learning that is a good thing
Because the person who is gone, is still just as important as ever

Kotaro sangat menyayangi Teddy, karena Teddy selain bertindak sebagai pelindung, dia juga adalah sahabat sejatinya. Teddy sendiri yang mencoba untuk bersikap biasa saja pun akhirnya angkat suara.

Teddy: I feel the same
I wanted to understand, but I didn't... understand how important you were to me!
You don't realize that until you've lost it

Miku masa depan lari keluar dari DenLiner untuk menghabiskan hari ulang tahun yang terhilang itu bersama sang nenek, untuk menunaikan janji yang pernah dia buat agar penyesalan itu terhenti disana dan disaat yang sama Teddy melanggar kontrak untuk membantu Kotaro mengalahkan imajin yang mengikat Miku. Pelanggaran kontrak berarti Teddy harus merelakan dirinya untuk lenyap.

Pesan moral untuk episode ini sangat dalam, dan membuat aku benar-benar terenyuh dan tersentuh hingga meneteskan air mata. Penyesalan datang kemudian, itu yang dialami Miku sehingga dia rela menanggung resiko untuk kembali pada sang nenek, demi melewatkan ulang tahun terakhir bersama sang nenek. Melihat kisah Miku, jadi teringat akan sosok-sosok yang sudah terhilang, andaikan waktu bisa dikembalikan maka pengen banget bisa melewatkannya dengan mereka. Episode ini sangat recommended untuk ditonton, karena menyadarkan kita bahwa jangan sampai kita menyesal karena sudah melewatkan kesempatan meluangkan waktu bersama orang yang kita kasihi, baik itu keluarga atau sahabat, karena masa depan tidak dapat ditebak dan sosok tersebut mungkin akan terenggut dari kita tanpa kita sadari. Live with no regret! Spend time with your loved ones and cherised those moments greatly....

Episode YELLOW

Episode terakhir memunculkan kembali Rider yang hanya serasa seperti pelengkap di seri Decade, yaitu Kamen Rider Diend. Di awal kisah, Kaito sudah mengikat kontrak dengan imajin, hal yang membingungkan Ryoutaro dan para imajin. Sang pencuri legendaris itu ternyata memiliki ikatan batin dengan suatu peristiwa di masa lalu. Dia kembali ke masa saat sosok masa lalunya berusaha mencuri pistol emas milik keluarga bangsawan.

Saat sedang melakukan aksi tersebut, tiba-tiba muncul Reiji Kurosaki sang polisi waktu yang ingin menangkap Kaito. Dia didampingi oleh artifisial imajinnya yg bernama Eve. Reiji begitu dendam pada Kaito karena harta tersebut adalah milik keluarganya, dan Reiji kecil menyaksikan sendiri saat Kaito mencurinya dari kediamannya. Sementara itu Ryoutaro masih tidak jelas dengan tujuan Kaito mengambil alih DenLiner dan maksud sang pencuri di jaman itu.

Setelah melalui beberapa investigasi, terkuaklah bahwa harta karun, pistol emas yang dicuri Kaito ternyata rusak di waktu tersebut karena kejaran polisi. Kotak tempat pistol emas keluarga Reiji terpecah, dan segenap isinya yang merupakan surat-surat dan pistol emas, rusak dan hancur tersebar ke sungai. Kecurigaan semuanya adalah bahwa Kaito berusaha menyelamatkan pistol emas tersebut agar tidak rusak.

Namun ternyata hal itu bukanlah tujuan aslinya. Dengan mengorbankan dirinya merelakan ditembak oleh Reiji, Kaito berhasil menghentikan sosok masa lalunya dan meski kotak harta tersebut tertembak namun isinya tidak hancur karena tidak jatuh ke sungai. Reiji terkejut melihat tebaran surat yang keluar dari kotak itu, dan Kohana menyampaikan sebuah fakta yang mengejutkan. Surat tersebut adalah surat dari Ibu Reiji yang dipaksa keluar dari kediaman mereka. Reiji selama ini selalu menyangka bahwa sang ibu adalah sosok wanita dingin yang meninggalkannya, namun ternyata sang ibu selalu rutin mengirimkan surat untuk sang anak, dan semua surat itu yang jumlahnya puluhan, tersimpan dalam kotak harta karun itu.

Kaitou: Treasure must never be lost!

Harta karun yang dimaksud Kaito adalah kumpulan surat kenangan yang berharga bagi Reiji. Atas kesalahannya di masa lalu, maka surat itu hancur terbawa sungai, dan dia tidak ingin hal itu terjadi, karena dia tidak ingin merebut harta karun orang lain.

Berbekal surat, Reiji dewasa mengunjungi toko tempat ibunya bekerja, dan disanalah dia melihat bahwa sang ibu sesungguhnya sangat menyayanginya.

Pesan moral dari episode ini... kadang ada hal kecil yang merupakan memorabilia dari seseorang dari hidup kita. Itu adalah harta karun terindah untuk kita, oleh sebab itu jangan pernah sampai kehilangan hal itu. Pesan ini disampaikan secara gamblang oleh sang pencuri yang begitu menjunjung tinggi harta karun. Mungkin dalam hidup kita, harta karun itu bukan benda, tapi seseorang... maka pastikan bahwa harta karun itu jangan sampai terhilang, karena bila sudah terhilang maka tidak akan dapat kembali lagi... fisiknya mungkin dapat digantikan yang baru, tapi kenangan yang tersimpan di dalamnya tidak akan sama.

...

Benang merah dari ketiga episode tersebut adalah... hubungan - penyesalan - janji - hal terpenting - harta karun... keberadaan orang-orang yang ada di sisi kita adalah anugerah, oleh sebab itu jangan sia-siakan. seperti pesan Teddy, bahwa kita baru sadar sesuatu itu berharga saat kehilangan, maka jangan pernah menyia-nyiakannya sehingga timbul penyesalan. Karena itu semua adalah harta karun yang berharga buat kita, dan Kaito bilang, bahwa harta karun jangan pernah terhilang dari kehidupan kita. Selagi waktu masih ada, sempatkanlah bersama orang-orang yang paling kita kasihi dan berarti bagi hidup kita: keluarga, orang tua, kakek nenek, sahabat. Selagi masih ada kesempatan, lakukanlah itu!

Secara overall, Episode Blue adalah favoritku karena terus membuatku terenyuh (jadi teringat Papa & Opa). Episode Red paling ga kerasa karena memang agak sulit memahami kondisi di dalamnya. Namun ketiga episode punya pesan bagus yang begitu dalam dan terus mengingatkan hal terpenting yang harus dijaga dalam hidup. Kalo ada kesempatan, sempatkan untuk nonton deh, meski ga terlalu spektakuler tapi kita pasti dapatkan pelajaran hidup darinya...

Peace yo