A Friend Indeed...
Published by Furede Riko under daily, Renungan on 12/13/2008 07:57:00 PMDo you have any best friend??
Sedikit merujuk pada renungan yang disampaikan Zazaz... (check out his blog, okay?) persahabatan itu sesuatu yang pelik. Mungkin ini bukan 100% makna yang ingin disampaikan DiQ, tapi satu hal yang bisa aku tangkep dan aku setujui yaitu: Ada, bahkan mungkin cenderung banyak persahabatan yang tidak lahir secara murni.
Comment ku di blognya dia, berbunyi seperti ini: A friend in need is a friend indeed... A friend in their need is indeed not a friend... Sedikit permainan bolak balik kata-kata, yg kalo direnungkan dan dicermati, ternyata terjadi di hampir setiap manusia di muka bumi. Saat ada BUTUHnya, orang bisa mendekat dan mengakrabkan diri pada orang lain... namun saat sudah tidak butuh, tidak ada lagi keuntungan yg bisa diharapkan, bukan hanya tidak perduli, tapi juga tidak ingat dan bersikap 180 derajat berbeda.
Datang dari sedikit pengalaman di masa lalu, statement tersebut semakin terasa. Hal ini membuat aku lumayan mempertanyakan mengenai persahabatan yang sesungguhnya. Kenapa harus ada persahabatan yang dibangun atas motivasi seperti itu? Dan bukan hanya ada, tetapi banyak... Apakah ada yang merasa hal yang sama dengan aku dan Zazaz? Aku yakin pasti banyak...
Hmmm... kadang jadi sedikit cemburu dengan Daud. Daud, sang gembala muda yang kemudian menjadi raja Israel, memiliki sebuah persahabatan yang mungkin termurni yang pernah ada di muka bumi. Daud dan Yonathan, adalah sahabat sejati yang kisahnya menjadi panutan semua orang di dunia. Mereka sahabat bukan karena saat membutuhkan, bukan karena Daud membutuhkan bantuan atau relasi Yonathan untuk naik jabatan (karena Yonathan anak raja Saul), bukan juga karena Yonathan ingin mendapat posisi baik kala kelak Daud memerintah (karena Daud adalah calon raja pengganti ayahnya). Mereka bersahabat karena ada pertautan hati...
Bahkan Yonathan rela melawan ayahnya dan rela mati demi sahabatnya yaitu Daud... dan sebaliknya, tidak ada dendam pada Yonathan walaupun Saul berusaha membunuhnya berulang kali. Berdasarkan beberapa literatur rohani yang aku baca, persahabatan sejati mereka adalah sesuatu yang memang dianugerahkan Tuhan. Aku rasa hal ini pun, sesuatu yang didambakan setiap manusia di muka bumi.
Berdasarkan pemahaman ku sendiri, mungkin salah mungkin benar... tapi memiliki sahabat sejati memang merupakan proses yang sulit dan tidak jauh berbeda dengan mencari pasangan hidup. Makanya mencari sahabat pun susah-susah gampang dan cocok-cocokan. Soalnya, sebuah persahabatan sejati didasari pada kesetaraan karakter, keterbukaan, kejujuran dan yang utama adalah kepercayaan. Dengan seorang sahabat, kita bisa berbagi suka duka dan bisa mengharapkan adanya support dan uplifting courage yang datang dari sahabat kita. Gada bedanya dengan pacaran atau mencari pasangan hidup kan? Perbedaan keduanya tipis banget, dengan pasangan hidup ada elemen kasih Eros, sementara pada sahabat tercurah kasih Filia. Makanya banyak literatur yang menyampaikan, bahwa sahabat sejati SEBAIKnya sesama jenis... karena apa? Bila berbeda jenis, kecenderungan untuk tersisipkannya kasih Eros di dalam hubungan sangat mudah sekali, dan banyak kasus perselingkuhan dan kerusakan rumah tangga, diakibatkan oleh adanya persahabatan yang tidak sesama jenis. Mulai dari cocok sebagai teman, mulai saling percaya sebagai sahabat, diakhiri dengan perasaan tertarik lawan jenis.
Cuma ada fenomena yang aneh. Mungkin bumi sudah begitu rusaknya, hubungan persahabatan sesama jenis kadang menjadi momok. Kedekatan sebagai sahabat, acapkali diartikan oleh mata orang lain sebagai hubungan khusus. Kalo dua sahabat pria yang begitu dekat, langsung disebut homo... kalo mereka wanita disebut lesbi. Hmmm.... terus terang, aku sendiri memang sering melakukan guyonan tentang hal itu terhadap beberapa rekan dengan sahabat mereka. Di mataku, itu semua memang guyonan belaka dan tidak pernah kuanggap serius. Tapi ada beberapa orang yang kukenal, yang justru takut terlalu dekat dengan orang lain semata-mata karena takut dengan omongan dan guyonan seperti itu. Kadang aku cm bisa heran dan ga habis pikir dengan hal itu... tapi memang dunia sudah semakin bejat mungkin, sehingga keutuhan persahabatan sejati pun mulai dirusak dengan pandangan-pandangan negatif seperti ini...
Hmm... tulisanku ini memang campur aduk ga jelas. Tapi intinya cuma satu. Apakah kita saat ini mempunyai sahabat sejati? Seseorang mungkin? Atau banyak? Sahabat sejati yang seperti apa...? Yang datang hanya bila butuh dan panggilan tugas, atau yang perduli akan masa depan kita dan mau mempertaruhkan hidup serta rela berkorban demi kita? Mengucap syukurlah bilamana anda sudah memilikinya, dan jagalah persahabatan itu baik-baik karena persahabatan itu satu karunia dan harta karun yang berharga dari Tuhan. Ingatlah kasih antara Daud dan Yonathan yang saling bertautan hati dan bertahan sampai maut memisahkan. Ingatlah bahwa hanya butuh hitungan detik untuk menghancurkan tembok yang membutuhkan waktu tahunan untuk dibangun.
Bilamana belum ada yang sesuai atau anda merasa belum memiliki seorang sahabat? Mulailah mencari! Saatnya anda mulai melangkah menemukan harta karun itu.
Merasa tidak butuh sahabat? Yah kalo memang merasa tidak butuh, silahkan jalan sendiri... tapi ingatlah bahwa tidak ada manusia yang bisa berjalan sendiri, bahkan Kitab Taurat pun mencatat hal ini dengan jelas. Salah satu kejatuhan Saul adalah dia berjalan sendiri....
Nah bagaimana supaya kita dapat memiliki sahabat sejati? Untuk menemukan sahabat sejati, jadilah sahabat sejati bagi orang lain.... Itu satu statement yang kudapat dari sebuah literatur dan memang benar adanya. Lebih baik memberi daripada menerima, dan perbuatlah terlebih dahulu bagi orang lain apa yang anda harapkan dari mereka. Itu pesan dari Kitab Suci yang setara dengan statement sebelumnya.
Pertanyaannya adalah... Apakah anda saat ini telah menjadi seorang sahabat bagi orang lain? Atau justru anda sang 'sahabat sejati' bagi semua orang, dengan kemampuan anda yang begitu pandainya dan lihainya mencari koneksi atau relasi untuk mewujudkan dan menunaikan kewajiban anda? Intinya, kalo diomong kasar adalah... apakah anda seorang teman di saat anda BUTUH orang lain? Teman yang bisa mendadak bertautan hati dengan orang lain saat dikejar deadline tugas, butuh ada yang bantuin coding atau ga ngerti materi mata kuliah tertentu... untuk kemudian menghilang saat gada butuhnya lagi? Kalo iya, maka selamat... karena anda termasuk dalam klub orang penyebab pahit dan getir hati di banyak hati orang lain....
Atau justru anda adalah salah satu dari sedikit orang yang menaruh hati dan menerapkan kasih bagi semua orang? Menjadi sahabat bagi hati-hati hancur dan terluka dari relasi dan orang disekitar anda? Bisa menawarkan senyuman yang uplifting dan melegakan duka serta membangkitkan semangat orang lain? Tidak memikirkan diri sendiri, tapi mengutamakan kebutuhan orang lain sama seperti Yesus yang melayani dan bukan dilayani?
Jawaban dari pertanyaan terakhirku hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya...
Marilah kita intropeksi baik-baik. Di posisi apa kita berdiri saat ini? Doaku pada Tuhan adalah aku ingin jadi orang yg lebih baik, buat diri sendiri, buat orang lain, dan buat Tuhan. Dan itulah yang kuusahakan dalam hubungan dalam pekerjaan, keluarga dan dengan teman-teman. Cm memang, terus terang sampai saat ini banyak kekecewaan yang justru menjadi pergumulan dan tantangan terhadap usaha itu, karena banyak sekali aku temui sahabat-sahabat semu yang datang hanya disaat mereka butuh dan tidak pernah ada saat kita membutuhkan.
Semoga anda juga memiliki doa dan usaha yang sama, dan tentunya bisa bertahan melalui setiap tantangan yang muncul. Mohon maaf kalo ada salah kata dan kalo ada pihak yang ga setuju dengan kata-kata di atas. Sekedar menjalankan kebebasan menyampaikan pendapat aja hehehe
Oke... Peace ah! Let's be best friends to others!!! Remember, a friend in NEED is a friend indeed... Hope we can indeed be a TRUE Friend to others...
Take care GBU All