Tomb Raider Underworld... The End?
Published by Furede Riko under daily, Tomb Raider on 12/05/2008 06:33:00 AMWARNING, jangan lanjut baca kalo gamau kehilangan keasikan maen game ini... soalnya tulisan berikut akan memaparkan banyak spoiler... Skip it if you don't want to loose all the fun! Haha
Kemarin malam mungkin aku udah mencetak sejarah... karena apa? Baru pertama kali bisa menamatkan satu seri Tomb Raider dalam waktu kurang dari seminggu, bahkan cuma dalam 4 hari. Baru dapat seri terbaru game ini pada hari Senin pagi (1 Desember 2008), kemarin malam kira-kira jam 9 udah tamat. Yah mungkin karena versi NDS memang tidak membutuhkan durasi playtime yang puluhan jam seperti pada versi PS2/PS3.
Ceritanya melanjutkan Tomb Raider Legend. Mgkn kalo yang mengikuti seri Tomb Raider bakal lupa dengan cerita Legend, soalnya sempat di'interupsi' dengan kehadiran Tomb Raider Anniversary. Namun ada fakta yang hebat yang aku temui disini. Ternyata, game Anniversary bukan hanya sekedar mengulangi atau me'remak' game pertama Lara Croft, tapi ternyata ada kaitannya dengan Legend dan dikonklusi di game terbaru ini.
Di akhir Tomb Raider Legend, Lara menemukan suatu kenyataan, fakta menyedihkan bahwa ibunya terjebak di sebuah dunia Norse yaitu Avalon. Avalon ini salah satu bagian dari mitologi Norse. Di game ini, Lara berusaha untuk bisa mencapai atau tepatnya menemukan ibunya kembali dengan cara membuka gerbang Avalon. Tidak disangka, mantan sahabatnya, yaitu Amanda malah terlibat dalam usaha menggagalkan dan merebut artifak yang telah ditemukan Lara untuk membuka Avalon. Amanda tampaknya memang masih menyimpan dendam kesumat pada Lara, dikarenakan dia merasa dikhianati Lara karena 'tidak' menolongnya waktu terjebak di Bolivia.
Fakta kemudian berlanjut pada sebuah kejutan yang menyenangkan dan benar-benar merupakan ide cerdik dari Eidos... Amanda bekerja sama dengan sesosok makhluk yang punya kekuatan besar... yaitu... tidak lain tidak bukan, Jaqcueline Natla. Yup, Natla adalah pihak yang bersaing dengan Lara Croft di game Tomb Raider pertama (dan Anniversary sbagai remakenya) untuk mendapatkan ketiga bagian dari Scion dengan tujuan membangkitkan kembali Atlantis. Ratu Atlantis ini ternyata masih hidup, dikurung dalam akuarium khusus oleh Amanda dan dimanfaatkan untuk mengeluarkan informasi mengenai Avalon.
Intermezzo dikit, kalo inget kisah Tomb Raider pertama, jadi terkenang masa-masa waktu SMA. Sepulang sekolah maen game Tomb Raider sampai malam, sampai dimarahin oleh bokap... hehehehe gambarnya masih kotak2 ga jelas, tp thrill-nya benar2 tinggi banget waktu itu... salah satu yang memicu kecintaan terhadap benda bernama komputer...
Ok lanjut... Lara dapat musibah besar, karena saat dia menemukan kunci ke Avalon, rumahnya diserang oleh Doppleganger... waduh namanya agak susah, dan sepertinya salah. Makhluk ini adalah tiruan Lara, yang dibuat Natla pada game pertama. Di game pertama, makhluk ini sangat bodoh dan harus dijebak supaya jatuh ke lava panas untuk mematikannya. Rumah Lara yang besar itu, dibakar. Disini, ada sesuatu yang menarik untuk game NDS, karena kita harus menyelamatkan penghuni rumah Lara yang lain yaitu Zip dan Winston yang tertimpa reruntuhan. Agak sedikit bodoh dan sangat TIDAK 'Tomb Raider', namun cukup menghibur karena tampak mereka berusaha mengoptimalisasi kelebihan console NDS. Salah satu tangan kanan Lara, yaitu Allister tewas dibunuh tiruan Lara.
Atas dasar itu, Lara berniat untuk mencari Mjolnir yaitu palu (senjata mematikan) dari dewa Thor. Zip sempat marah pada Lara, karena menyangka Lara tidak perduli akan kematian Allister, namun Lara mengatakan bahwa... "Dibutuhkan senjata seorang dewa untuk membunuh dewa" (maksudnya adalah Natla)
Akhirnya pergilah Lara mencari palu Thor. Disini keren banget karena Lara yang menggunakan belt Thor jadi seakan2 memiliki kekuatan Thor.
Saat Lara kembali menginfiltrasi Natla, Natla menawarkan perjanjian untuk membuka gerbang menuju Avalon. Avalon yang dikira Lara ternyata adalah suatu tempat mitos yang bernama Helheim. Natla meyakinkan Lara bahwa ibunya ada disana. Akhirnya dengan terpaksa, Lara membiarkan Natla bebas, karena satu hal... ritual untuk membuka rangkaian kunci gerbang Helheim hanya diketahui oleh Natla, sementara kuncinya sendiri adalah palu Thor yang dimiliki Lara.
Game menuju klimaks, dimana Natla membuka rangkaian puzzle untuk Helheim, dan Lara menggunakan palu Thor untuk membuka pintunya.
Kenyataan yang mengejutkan muncul di dalamnya... ibu Lara sudah menjadi zombie yang tidak bernyawa lagi, dan Lara dengan berat hati harus mengakhiri hidup ibunya tersebut. Natla membongkar fakta baru, bahwa memang semua hal ini adalah rencana dia, untuk bisa membuka gerbang Helheim. Tujuan sebenarnya adalah untuk membangkitkan Midgard, yaitu ular raksasa yang bisa memakan bumi... (Midgard itu anaknya Loki). Dan dia telah berhasil memanfaatkan Lara beserta Amanda untuk mencapai keinginannya. Lara diserang oleh tiruannya dan hampir saja tewas, namun serangan dari Amanda menyelamatkan Lara.
Satu hal yang saya acungi jempol disini, mantan sahabat yang dirusak oleh kekecewaan, akhirnya bersatu untuk mengalahkan Natla yang hendak merusak dunia. Selagi Amanda menghalau para monster (yang seperti Yetti di film Mummy 3), Lara menggunakan palu Thor untuk membunuh Natla dan menghancurkan Helheim.
Pintu gerbang keluar Helheim tertutup oleh reruntuhan, kekuatan Amanda sudah habis dan palu Thor sudah hancur. Satu2nya jalan keluar adalah menggunakan portal yang sama dengan yang ada di game Legend. Portal yang menjebak ibu Lara di Helheim. Masalahnya, salah satu pilar artifak runtuh sehingga tidak mungkin untuk dipakai seorang diri. Disini, satu bagian cerita yang sangat menakjubkan adalah, Lara (mgkn untuk pertama kalinya?) meminta Amanda untuk bekerja sama dengannya... untuk keluar bersama dari Helheim. Amanda hanya bisa melontarkan respon... "You... Trust me??"
Dan yah, begitulah yang terjadi... akhirnya mereka bekerja sama dan berhasil keluar. Mereka kembali ke tempat terakhir di Tomb Raider Legend dimana Lara bertarung melawan Amanda. "So it's back to this then?" sahut Lara, dan Amanda langsung menyiapkan kuda-kuda. Yang ada di benakku saat melihat ini adalah... "Wah, final bossnya ternyata Amanda lagi"... tp dugaan meleset. "So we're even?" (apakah kita impas?) sahut Amanda.... Lara hanya menyarungkan pedangnya dan berkata "Would killing me make us even?" (apakah dengan membunuhku akan membuat kita seri?)... Tidak ada pertarungan seperti di seri Legend. Amanda hanya melangkah pergi.
Suatu ending yang mengagetkan tapi menyimpan pesan moral yang besar. Pada dasarnya mereka memang sahabat, hanya situasi dan kesalahpahaman saja yang sudah membuat mereka menjadi musuh besar. Namun pada akhirnya, kebesaran hati saja yang sudah melunakkan ego keduanya, dan diakhiri dengan baik. Keren banget... dan membuatku jadi intropeksi jg, seputar kasus in the past.
Game ini aku acungi jempol untuk ceritanya yang bagus. Bisa meramu dan menjalin kisah yang berkesinambungan dan memberikan benang merah antara game Tomb Raider pertama banget (the original)/Anniversary... beserta game Legend. Ternyata trik Eidos untuk meremake game pertamanya bukanlah tindakan asal, tp ada maksudnya. Great job guys! Pilihan untuk mengangkat mitologi Norse juga menarik (walau nama2nya gaib kedengarannya), karena untuk saya pribadi aura berbau Mesir udah lumayan jenuh d telinga.
Cm memang, untuk gameplay... mgkn karena versi NDS jadi kurang begitu menantang. Banyak teka teki yang harus dipecahkan dengan stylus, namun tetap saja tidak membuat otak berputar 360 derajat hehehe (yup... you heard this from a veteran Tomb Raider gamer, no kidding right?). Jadi penasaran dengan versi PS2nya (yang belum keluar di Indonesia), dan lebih penasaran dengan versi PS3nya yang grafisnya aduhai hahahaha Apakah versi PS2 akan bisa ditamatkan dalam waktu 4 hari saja? Let's see when it comes... (^_^)
Ada yang tertarik maen? Silahkan kontak saya untuk mendapat game NDSnya hehehehe
Peace ah! Tomb Raider itu game asik, memang layak untuk dimainkan! Hehehe (^^)v