Untuk Seorang Sahabat...
Published by Furede Riko under daily, Renungan on 3/03/2009 06:57:00 AMKadang ingin waktu kembali sehingga hal hal yang tidak perlu terjadi bisa digagalkan...
Udah agak lama ni, perasaan strugling berkecamuk... dulu pernah punya sahabat dekat, cm gara2 kebodohan kedua belah pihak.... akhirnya persahabatan itu hancur berkeping-keping... Tidak ada yang salah, semuanya salah.... semuanya berkeras dengan prinsip dan pola pikir pribadi, yang terus menerus merasa benar dan menyebabkan gesekan-gesekan yang tidak terelakkan lagi....
Tapi memang, saat ini masih terus direnungkan. Apakah waktu itu kedekatan yang terjadi karena memang tulus didasari oleh rasa persahabatan? Ato sekedar karena adanya kebutuhan dan maksud-maksud tertentu. Koq rasanya setelah sudah tidak ada lagi penghubung, dan situasinya sudah berbeda.... semuanya menguap begitu saja seperti tidak pernah terjadi... apakah dulu memang kedekatan yang tidak tulus? Hmmm.... who knows... only God knows the truth...
Susah sekali rasanya untuk bisa mempercayai orang lain, bilamana kepercayaan itu udah dirusak dan diinjak2. Yang terngiang di kepala justru segala bentuk makian dan kata-kata tajam yang menyudutkan hati. Semua itu terus bergaung di dalam jiwa, seakan terus mengingatkan untuk tidak perlu mengampuni dan menerima kembali. Bahkan segala bentuk sukacita dan pengalaman berharga yang pernah ditempuh bersama, seakan tidak bisa menutupi efek negatif dari sebuah kemarahan.
Tapi aku tahu... jauh di dalam hati, ada sebuah perasaan yang ingin agar dapat kembali mempercayai seseorang.... agar segala sesuatu yang terjadi selama tahun 2008 yang kelam bisa kembali seperti sedia kala. Tetapi mungkin hati ini terlalu keras.... Bahkan sebuah usaha untuk memperbaikinya di awal tahun, seakan tidak ada gunanya. Apakah memang harus berakhir seperti ini? Apakah memang keras hati tidak bisa dilunakkan lagi....
Kadang terus menanti tangan Tuhan bekerja memulihkan segala sesuatunya. Tapi entah, mungkin aku terlalu tidak sabar untuk menanti Tuhan bertindak sehingga saat ini koq rasanya Tuhan justru menjawab "tidak". Mgkn juga sebenernya Tuhan menjawab "ya" namun aku terlalu bebal untuk mau melangkah memperbaikinya seperti yang Tuhan mau. Sulit untuk dapat membedakan kehendak Tuhan dan kemauan pribadi... mgkn yang bisa dilakukan hanya berdoa dan mendoakan yang terbaik.... Aku yakin semuanya sudah diatur oleh Tuhan, dan walau ada langkah-langkah yang telah diambil tanpa memperdulikan kehendak Tuhan, Tuhan itu Allah yang adil dan setia.... Dia membantu meluruskan dan membawa kembali ke jalan yang benar.
Kini satu hal yang masih terus ada di hati.... dan satu hal yang terus aku panjatkan kepada Tuhan.... yaitu rekonsiliasi. Biarlah Tuhan yang menghancurkan hati yang keras dan melunakkan ego di dalam hati, dan di saat yang sama mengajari cara pengampunan yang sejati... biarlah Tuhan yang memperbaiki dan memulihkan tali persahabatan yang telah dirusak oleh nafsu kedagingan yang mencengkeram. Biarlah semuanya berjalan sesuai kehendak Tuhan. Dan aku yakin, entah kapan, mungkin 1 hari, 1 bulan, 1 tahun.... atau bahkan 1 abad lagi, jika nafas masih ada di tubuh ni, semuanya akan Tuhan pulihkan kembali seperti sedia kala.
Biarlah Tuhan melindungi dan menjaga seorang sahabat nun jauh disana, agar dia selalu dalam penjagaan Tuhan, dan dia mau kembali berjalan di jalur kehendak Tuhan serta meninggalkan segala hal yang menjadi murka Tuhan. Aku yakin Tuhan tidak akan meninggalkan anakNya yang terhilang, dan akan mencari domba yang hilang itu.... karena Dia adalah gembala yang baik, dan Dia setia...
JLU Always my best friend, my brother... wherever you are....
Hope this prayer gets to you....
Peace will always be with you...