Farewell... or Goodbye...?

Kalau kita menyadari... hidup ini penuh dengan berbagai ups and downs, and satu hal yang jelas, hidup seorang manusia.... ada pertemuan dan perpisahan. Hari ini, aku jadi sedikit merenung tentang hal ini.

Kemarin aku sempet dilema banget, perasaan campur aduk karena wisudaan membuat aku merasa banyak hal. Ada bangga, ada excited, tapi ada juga rasa sedih dan kehilangan. Bangga karena melihat adik2 yang besar dan bertumbuh selama 3 tahun lebih, melihat perjuangan hidup mereka sebagai mahasiswa, dan melihat mereka mencapai sukses. Namun di sisi lain, sedih karena sadar bahwa setelah ini gak lagi bisa melihat tawa gelak mereka sebagai mahasiswa di lingkungan kampus. Khususnya untuk seseorang yang bisa dibilang adalah alasan aku berada di Maranatha....

Tapi kalo dipikir baik2, kesedihan yang aku rasa itu ga sebegitu berarti... karena toh, asal masih terjalin komunikasi yang baik... palagi didukung dengan maraknya situs komunitas yang membuat teman yang jauh serasa dekat (dan yang dekat serasa jauh), masih bisa ketemu koq. Tinggal janjian, ngatur waktu yg pas, bisa ketemu lagi ama mereka koq. This is NOT a "Goodbye", just a "Farewell and See You Again"...

Peristiwa hari ini membuat aku sadar akan hal itu.

Hari ini, seorang rekan, seorang senior, dan lebih dari itu seorang guru bagiku... baru saja kehilangan anak keduanya karena penyakit. Rasa kehilangan yang ini berbeda dengan yang kurasakan saat wisuda. Karena kehilangan ini berarti untuk selamanya, dipisahkan oleh maut.

Aku dan beberapa rekan dosen turut menemani sampai kita melepas jenazah sang anak disemayamkan di Pemakaman Pandu... dan semua kembali mengingatkan aku waktu aku melepas beberapa orang yang paling aku kasihi. Kendati aku rindu sekali dengan mereka, sudah tidak mungkin lagi bertemu. Bahkan saat menutup peti jenazah, itu adalah kali terakhir kita bisa melihat wajah mereka. Wajah yang selalu tersenyum dan memberi semangat. Dan kelak baru bisa bertemu lagi dalam waktu yang sangat lama.... setelah kita tiba masanya dijemput pulang oleh Tuhan. Itu pun belum ada kepastian bertemu, karena jalan hidup kita dan orang yang dikasihi menentukan tempat kita berada di akhirat nanti. Dan apakah pasti sama? Belum tentu...

Inilah salah satu alasan aku untuk kembali ke jalan Tuhan. Karena ada satu orang yang sangat ingin aku temui lagi. Karena aku tahu pasti, dia ada bersama Yesus, dan bila aku tidak hidup di jalan Yesus, maka mustahil aku bisa bertemu lagi dengan dia saat waktunya tiba.

Kalau merenungi hal ini lebih dalam, maka kita akan sadar bahwa waktu itu sesuatu yang tidak ada di genggaman kita. Jalan setiap orang sudah ditentukan oleh Tuhan, dan bisa saja waktu kita untuk dijemput datang tanpa permisi. Inilah salah satu alasan yang tepat bagiku untuk dapat sebisa mungkin meluangkan waktu bersama orang2 yang aku kasihi. Keluarga, sahabat... sebisa mungkin aku tidak ingin melewatkan masa2 "Once in a Lifetime" bersama mereka... karena bila maut sudah menjemput, maka aku tidak mau menyimpan penyesalan karena tidak pernah menyediakan waktu untuk mereka.

Aku tidak tahu bagaimana pemikiran orang lain, namun aku harap mereka juga bisa memiliki pemikiran yang sama, sehingga bisa lebih mengasihi, menghargai dan mementingkan keberadaan orang2 di sekitar mereka. Spent time with your loved ones as much as you can, before all is impossible again...

So... farewell or goodbye? Which one do you prefer?
Peace yo...