Kisah tentang Kasih
Published by Furede Riko under daily, Renungan on 11/06/2009 04:41:00 AMSedikit renungan singkat yang disampaikan kemarin sore....
Suatu ketika, ada seorang Ibu yang tinggal dengan anak-anaknya. Sembari menanti kembalinya sang suami dari pekerjaan, dia menengok keluar jendela. Saat itulah dia melihat ada 3 sosok pria yang tampak sedang menunggu di depan rumahnya. Pada awalnya dia mengabaikan ketiga pria itu. Namun selang waktu kemudian, sang ibu kembali mendapati bahwa mereka belum beranjak dari tempatnya. Raut wajah mereka menunjukkan mereka membutuhkan tempat bernaung.
Tergerak oleh suara hatinya, sang Ibu keluar rumah dan menghampiri ketiga pria itu. Dia mengundang ketiga pria itu untuk masuk dan sekedar melepas lelah sejenak di dalam rumah. Namun salah seorang dari mereka menanyakan, apakah suami si Ibu sudah kembali. Jawaban belum dari sang ibu membuat mereka menolak untuk menerima ajakan sang Ibu. Sang Ibu pun kembali masuk ke rumah dengan perasaan bingung.
Tidak lama berselang, suami sang Ibu pulang. Ibu tersebut menceritakan mengenai ketiga pria yang sampai saat itu masih tetap menunggu di dekat rumah mereka. Suaminya sependapat dengannya dan meminta sang ibu memanggil mereka masuk. Keluarlah sang ibu menghampiri mereka, tentunya dengan kabar bahwa kini sang suami telah pulang dan meminta mereka masuk.
Ketiga pria tersebut menyambut ajakan ini dengan berbeda, dan mulai memperkenalkan diri mereka. Salah satu memiliki nama Sukses, yang satunya adalah Kekayaan, dan yang terakhir adalah Kasih. Ajakan Ibu ini mereka sambut dengan baik, namun mereka menyampaikan bahwa hanya satu dari mereka yang akan ikut masuk. Sang Ibu menjadi bingung dan berbalik ke rumah untuk berdiskusi dengan suaminya.
Mendengar kisah si Ibu, suaminya meminta si Ibu mengundang Kekayaan. Dia berpandangan bahwa jika Kekayaan mereka undang masuk, maka keluarga mereka akan dicukupkan dan tidak perlu bekerja keras lagi. Sang Ibu tidak sependapat, dia ingin mengundang Sukses. Hal tersebut agar keluarga mereka akan meraih keberhasilan dimanapun mereka berada dan bekerja. Pasangan ini mulai berdebat dan memilah milih. Tapi perdebatan mereka berhenti saat anak-anak mereka meminta mereka mengundang Kasih masuk. Anak-anak mereka berpendapat bahwa rumah mereka pastilah akan menjadi hangat dan nyaman bilamana ada kasih. Sang Ibu dan suami terenyuh, dan akhirnya bersepakat dengan anak-anak mereka. Mengabaikan ego masing-masing dan memutuskan untuk mengundang Kasih.
Sang Ibu keluar dan mengundang Kasih masuk. Kasih tersenyum hangat dan mulai mengikuti sang Ibu. Saat hendak memasuki rumah, sang ibu tiba-tiba terkejut, karena yang mengikuti dia bukan cuma satu orang melainkan ketiga pria tersebut. Dia pun bertanya pada Kasih, bukankah hanya Kasih yang dia undang masuk. Mendengar pertanyaan sang Ibu yang terheran itu, Sukses menjawabnya, "Kami, saya dan Kekayaan adalah buta total Bu.... Kasih adalah satu-satunya pemandu jalan kami. Jadi kalau Kasih pergi, tentunya kami akan ikut bersamanya agar kami tidak tersesat." Kekayaan menambahkan, "Oleh sebab itu saat Ibu meminta Kasih masuk, kami pun akan mengikutinya..... karena kami tidak bisa apa-apa tanpa Kasih"
..............
Berapa banyak orang mengambil keputusan untuk memilih Sukses atau Kekayaan dibanding Kasih? Sangatlah banyak, dan pada akhirnya mereka mengorbankan Kasih, sehingga mereka pun berjalan secara buta. Dalam Kasih yang sejati, ada kesuksesan dan kekayaan. Terutama Kasih dari Tuhan.... Jadi mana yang lebih terutama dalam hidup? Sukses, Kekayaan, atau Kasih? It's up to you to decide, tapi ingat... pilihan anda menentukan arah hidup anda selanjutnya.
Ibadah kemarin membahas tentang Kasih. Kasih yang sejati dan kasih yang sempurna. Kasih yang sejati tidak sejalan dengan ego manusia, dan semakin kita mempelajarinya, semakin menjadi tantangan untuk menerapkannya. Dan ada satu pujian yang melengkapi firman Tuhan yang disampaikan:
Kasih pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu KasihMu Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling mengampuni
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya....
Apakah kita sudah melakukan kasih yang sejati? Ataukah perbuatan kita justru tidak mencerminkan kasih. Apakah perkataan anda membuat orang lain kehilangan damai sejahtera dan pada akhirnya menyimpan kepahitan? Apakah tindakan anda membuat orang lain undur dari jalan yang benar yaitu jalan Tuhan? Apakah anda berelasi dengan orang lain atas dasar Kasih sejati dan bukan karena keperluan atau kebutuhan pribadi? Karena ada ego pribadi yang anda ingin puaskan?
Di sisi sebaliknya... Apakah anda sudah dapat mempraktekan pengampunan dengan sepenuh hati? Atau justru saat ini anda memendam kepahitan terhadap berbagai orang yang mengecewakan anda baik di masa kini maupun masa lalu? Apakah anda saat ini mengejar kesuksesan dan kekayaan dan mengabaikan kasih? Tahukah anda bahwa keduanya tidak ada artinya tanpa kasih?
Firman Tuhan ini, bicara untuk semua orang. Sangatlah munafik jika kita bilang, bahwa kita sudah melakukan kasih itu. Aku yakin, setiap dari kita kadang memiliki pergumulan mengenai kasih ini. Aku pun begitu, dan anda pun begitu, semua orang begitu. Aku sendiri, kemarin disadarkan, bahwa sering menyebut orang lain tidak mengerti kasih, sementara diri sendiri tidak jauh berbeda dengan mereka, seakan bicara pada cerminan, karena sama-sama tidak mengerti kasih walau di posisi yang berbeda. Jadi sedih terkadang mengingat berbagai hal yang membuat semakin sadar bahwa porsi kasih dalam hidup sebenernya harus ditempatkan lebih dalam lagi, bahkan ada sedikit penyesalan bahwa aku pernah mengabaikan kasih yang sejati dan menyerah pada ego dan kehendak pribadi.
Marilah kita semua sama-sama belajar untuk mengerti dan menjalani Kasih yang sejati. Kasih yang sejati itu, bukan melihat orang lain, tapi justru melihat diri sendiri, introspeksi, apakah diri kita sudah menerapkannya dengan tulus dan murni? Ataukan kasih karena ada udang di balik batu. Bahkan hukum kasih adalah inti utama dari ajaran Kristus, yaitu kasihilah Tuhan dan juga sesamamu, seperti mengasihi diri sendiri.
Bicara tentang hukum kasih, apakah anda bahkan sudah mengasihi diri anda sendiri? Menyia-nyiakan waktu, dan kesempatan untuk membawa keburukan terhadap diri anda sendiri? Berkutat dalam dosa, berbagai bentuk kecanduan, dan rasa malas, yang jelas-jelas tidak akan membawa pengaruh positif. Apakah itu berarti anda mengasihi diri anda sendiri? Sungguh sayang, sangat banyak sekali orang yang justru memilih untuk tidak mengasihi dirinya sendiri, bahkan cenderung mengabaikan orang lain dan tidak mengasihi sesamanya. Dan terlebih lagi menolak untuk mengasihi Tuhan. Kita semua tahu, akan lari kemana mereka ini.... secara buta akan lari menuju kesuksesan dan kekayaan yang fana dan tidak akan ada artinya.
Semoga tulisan ini membukakan mata kita semua. Firman Tuhan sekali lagi, tidak bicara untuk satu orang, melainkan untuk semua orang. Tentunya bagi mereka yang memiliki telinga, karena hanya orang yang PUNYA telinga yang sehat, yang bisa dan MAU mendengar pesan ini.
Tuhan memberkati, peace yo...
Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini selalu menyertai
Betapa ku menyadari di dalam hidupku ini
Kau selalu memberi rancangan terbaik, oleh karena KASIH
Bapa, sentuh hatiku ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni kau membentuk bejana hatiku
Bapa, ajarku mengerti sebuah KASIH yang selalu memberi
Bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti....
PS: Dedicated to the most important peoples of my life. Keluarga (Mom, Geo and the others), my brothers (Mick and Ela), rekan dan teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, I love you all, semoga kasih sejati selalu bertumbuh di dalam kita semua.
...
Dan terutama untuk seseorang di luar sana - jika kamu membacanya, maka maafkan karena aku tidak pernah bisa menunjukkan kasih sejati padamu. I pray that someday, kasih yang sejati itu kembali dan memperbaiki hubungan kita yang rusak, dan aku rindu melihatmu bisa kembali di dalam jalan kasih yang sejati, yaitu kasih karunia Kristus. Kerinduan terbesarku, adalah melihatmu diselamatkan.... JCBU always my fren...