Furede Riko... Sanjou!!!

Irrashaimase! Ore wa Furede Riko!
Koko ni wa o-tanoshimi ni yoroshiku onegaishimasu!!!

(Lagi-lagi) Tentang Persahabatan...

Published by Furede Riko under , on 4/09/2010 07:24:00 AM

Karena dapat perintah khusus dari dokter untuk kembali beristirahat di rumah...


Maka kemarin melewatkan waktu sembari istirahat dengan menonton 2 film, dan tanpa disengaja, keduanya bertemakan tentang Persahabatan... tentang Best Friends (in Japanese: ShinYuu 親友).

Futari wa Precure Splash Star The Movie
~Tick Tack Kiki Ippatsu!~

Ini adalah sajian layar lebar dari seri ke-3 Precure, yang berjudul Futari wa Precure Splash Star (2006-2007). Film ini sendiri dirilis pada Desember 2006. Tokoh utama di seri ini adalah dua orang sahabat, Saki Hyuuga dan Mai Mishou yang dipertemukan oleh takdir untuk menjadi Precure (Cure Bloom dan Egret). Sebelumnya mereka belum saling mengenal, dan persahabatan mereka dimulai setelah bertemu dengan Flappy dan Choppy yang memiliki kemampuan untuk merubah mereka menjadi Precure.

Tema movie ini sederhana, tentang menjaga persahabatan, tapi menjadi begitu sarat moral, karena kekuatan mereka berdua timbul justru karena ada persatuan di antara mereka. Saki dan Mai hendak mengikuti kontes karaoke sebagai satu tim. Namun seperti biasa, perbedaan karakter antara keduanya menciptakan gesekan. Mai yang tepat waktu dan telaten, datang tepat waktu di tempat janjian, menemukan Saki belum terlihat. Tentu saja karena Saki yang ceroboh, kesiangan karena mengabaikan alarm. Sembari menunggu Saki yang tidak kunjung datang Mai mampir ke sebuah toko jam untuk melihat sebuah jam besar yang ada disana. Saki yang datang kemudian, malah menyalahkan Mai karena tidak menunggu di tempat seharusnya (padahal kita tau siapa yang sebenernya harusnya disalahkan). Mai tidak terima dan tersinggung, tapi Saki bersikukuh bahwa semuanya kesalahan Mai. Di perjalanan menuju tempat kontes, mereka berpapasan dengan seorang pria aneh (villainnya, sudah dapat ditebak) yang menanyakan perihal jam kuno. Akibat pertemuan ini, Saki dan Mai terlambat untuk memenuhi deadline pendaftaran, dan harus memohon pada panitia untuk dibolehkan masuk. Sekali lagi, Mai kesal karena hampir saja mereka gagal, sementara Saki menyalahkan Mai karena tidak bisa lari cepat mencapai tempat kontes.

Seperti sudah diduga sebelumnya, pria misterius yang bernama Sirloin (? Huh??) itu membuka gerbang rahasia ke dunia Jam melalui jam kuno yang dilihat Mai. Waktu terhenti, tepat saat Saki dan Mai hendak memulai aksi panggung mereka, yang hampir saja berantakan karena mereka 'tidak sehati'. Mereka bertemu sepasang sahabat yang tidak terpisahkan dari dunia Jam, yaitu Hours dan Minutes yang meminta mereka menyelamatkan dunia Jam.

Sesampainya di dunia Jam, Saki dan Mai yang sudah bertransformasi menjadi Precure, dikalahkan dengan mudahnya karena 'tidak sehati', karena mereka pada akhirnya saling serang satu sama lain. Mereka pun terlempar ke dimensi labirin dan tercerai berai. Disinilah Flappy dan Choppy menyadarkan mereka, bahwa kekuatan mereka menghilang karena perseteruan yang mereka alami saat ini. Perlahan mereka mulai intropeksi pribadi masing-masing, dan menyadari bahwa perseteruan menyebabkan mereka menjadi tidak nyaman. Mereka pun berjuang untuk mencari partner mereka, dan membuka gerbang keluar dimensi tersebut yang hanya bisa dilakukan oleh 2 orang.

Cukup menyentuh saat mereka dengan malu-malu minta maaf satu sama lain, menyadari bahwa mereka hanya mementingkan diri sendiri dan membiarkan hal kecil merusak hubungan mereka. Kekuatan Cure Light dan Cure Windy pun hadir pada diri mereka, dan dengan itu mereka menyelamatkan dunia Jam.

Tema yang sangat predictable untuk kisah magical girl... tapi tetap bisa membuat terhanyut dalam perasaan. Ada beberapa moral yang bisa dipelajari dari kisah ini. Kadang kita hanya melihat dengan mata kita sendiri, sehingga cenderung menyalahkan sahabat kita. Sehingga saat timbul gesekan, akhirnya menjadi percikan besar yang membuat hubungan renggang. Dan untuk kasus Precure ini, hubungan yang renggang berpengaruh pada lenyapnya kekuatan mereka. Tentunya secara dunia nyata, hal ini juga serupa, dimana jika persahabatan goyah, maka persatuan yang retak pun tidak akan dapat mengatasi banyak perkara. Gelas yang terbagi dua, akan sulit diisi air hingga penuh. Film sederhana ini mengajak kita untuk tetap mengutamakan persahabatan di atas egoisme kita sendiri, dan mencoba melihat situasi dari sudut pandang sahabat kita. 

Old Dogs 
Nah film yang satu ini, ditonton malam hari saat 'terpaksa' tidak bisa ikut Persekutuan karena badannya minta istirahat. Film keluaran Disney ini dibintangi Robin Williams dan John Travolta, dan dirilis pada November 2009. Film keluarga ini, adalah film terakhir yang dibintangi mendiang aktor Bernie Mac, dan juga didedikasikan untuk Jett Travolta, putra Mr. Travolta yang telah meninggal dunia di awal 2009. Anak perempuan John juga hadir disini, berperan sebagai putrinya Robin Williams.

Film ini dikritik dengan cemoohan besar oleh banyak kalangan kritikus film, yang mengatakan bahwa skenarionya tidak solid, dan aktingnya buruk. Mungkin karena John Travolta dan Robin Williams adalah aktor watak yang biasa berperan superb, maka disini mereka tidak menunjukkan kharisma mereka secara nyata. Tapi sebagai film keluarga, ini adalah film yang bagus, dan sangat menghibur karena bisa mengundang tawa terbahak-bahak.

Dan Rayburn (Williams) dan Charlie Reed (Travolta) adalah sahabat kental, best friends yang sudah bersahabat selama 30 tahun. Mereka tumbuh bersama, dan mengelola usaha bersama. Rayburn yang agak introvert, baru saja bercerai dengan istrinya setelah sekian lama mereka menikah. Reed yang playboy dan tidak pernah menikah, selalu menjadi support bagi Rayburn, dan mereka saling mendukung satu sama lain dalam segala hal, meskipun... Reed selalu membawa masalah pribadi Rayburn sebagai bahan guyonan saat meeting dengan client.. Ouch T.T Untuk menghilangkan kesedihan Rayburn, maka Reed mengajaknya bersenang-senang, dan disanalah Rayburn bertemu dengan Vicki... yang berujung pada masalah baru.

Di saat perusahaan Rayburn Reed sedang dalam deal resmi dengan perusahaan Jepang Nishimura, Vicki datang dengan sepasang anak kembar... yang merupakan anak kandung hasil pernikahan semalamnya dengan Rayburn... Ouuch.... >.< Karena Vicki harus berurusan dengan kepolisian maka terpaksa dia menitipkan anak-anaknya pada Rayburn. Dan dimulailah usaha Rayburn, yang belum pernah menjadi ayah sebelumnya untuk menjadi sosok figur ayah yang baik bagi Conner dan Emily. Tentunya dia dibantu oleh Uncle Charlie yang setia sebagai sahabat ayah mereka. Karena usia mereka sudah tidak muda, maka mereka justru seringkali dianggap sebagai kakek mereka.

Banyak kekonyolan yang terjadi. Salah satu yang lucu adalah saat menemani camping, Ketua Regu menyangka mereka adalah 'pasangan' karena Reed berkata bahwa mereka adalah 'soulmate' ^^. Film berlanjut ke momen serius dimana Rayburn dan Reed harus pindah ke Jepang untuk memenuhi deal dengan Nishimura. Disinilah Rayburn harus memutuskan apakah dia memilih untuk memperdalam hubungannya dengan keluarganya, atau menunaikan deal bernilai milyaran dengan Nishimura.

Keren banget kalo melihat pasangan Rayburn dan Reed yang bisa bersahabat selama 30 tahun. Mereka saling mendukung dan saling care satu sama lain, selalu ada saat yang lain membutuhkan. Kenapa film ini diberi judul Old Dogs? Reed memiliki seekor anjing yang dia anggap sahabat bernama Lucky, saat Lucky mati karena usia tua, Rayburn yang meski sedang terlibat perseteruan dengan Reed, tetap hadir demi sahabatnya, dan mengatakan bahwa Reed tetap memiliki Old Dogs lain yang akan selalu bersamanya. Scene yang menyentuh.

Moral dari film ini? Saat harus memilih antara harta dan keluarga, apa yang ada di pikiran kita? Sosok best friend sejati itu seperti apa? Adalah sosok yang selalu berada bersama dengan kita, tanpa pamrih dan selalu perduli tanpa memikirkan kepentingan pribadi, dan menyertai kita di saat suka dan duka. Asyik banget kalau bisa punya persahabatan seperti layaknya Rayburn dan Reed... namun kelihatannya sulit karena kultur Timur agak sedikit berbeda dengan kultur Western, karena dalam kultur timur lebih cenderung mengarah ke individualisme dan pencapaian ambisi pribadi... T.T (I maybe wrong with this statement, but that is how I've seen it up until now)

...

Bisa dibilang, 2 film yang aku tonton kemarin, saling bertautan satu sama lain. Yang satu menunjukkan untuk tidak berlaku egois dalam persahabatan, yang satu menunjukkan mengenai kesetiaan dan saling care antara sahabat.

In friendship, it's not about me, but it's about us that matters... because best friends requires two not one...

Hope someday I'll find a best friend I can trust on for the rest of my life...
Peace yo