Good-bye Days... Farewell M.C.U (^^)/
Published by Furede Riko under daily, Renungan on 2/28/2011 07:50:00 PMYup... Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Every good things must come to an end...
Hal yang sama pun terjadi sudah di hari terakhir bulan Februari 2011 ini...
Ucapan selamat tinggal pun terucap, dan tirai dari sebuah babak panggung kehidupan yang sudah dijalani dan kuperankan pun... tertutup sudah...
Sebuah babak yang berlangsung dalam 2 sesi... Sesi pertama dimainkan dari Agustus 2002 sampai dengan Juli 2005. Dan setelah diselingi intermission singkat, sesi kedua, yang merupakan konklusi dari satu babak besar ini pun, berlangsung dari September 2005 sampai dengan Februari 2011. Babak kehidupan apa yang aku maksud? Babak yang diberikan judul M.C.U... yang menemui finalenya tepat hari ini...
Berikut adalah sinopsis singkat mengenai apa yang terjadi dalam babak ini...
~Sesi Pertama~
2002 - Seorang pemuda yang perlahan bangkit dari cengkeraman penistaan dan derita kepahitan... memutuskan untuk berjalan di dalam jalan yang sudah ditunjukkan Tuhan. Setelah 2 kali diterima menjadi bagian di tempat idamannya namun tidak bisa masuk gerbangnya, di kali yang ke-3 justru disambut di sebuah tempat yang tidak terduga. Agustus 2002 adalah sebuah awal yang baru untuk sang pemuda, dengan dipenuhi ketakutan dan kegentaran, dia melangkah memasukinya dengan terus berpegang pada janji Tuhan...
2003 - Hari-hari dilalui sang pemuda, dengan penuh perjuangan. Ada kalanya dia merasa kesulitan, ada kalanya dia merasa hari terasa mudah. Banyak relasi yang masuk ke dalam hidupnya: mereka yang tulus, mereka yang acuh, mereka yang cendekia, dan mereka yang mencari bantuan dari secercah intelejensia yang dimilikinya. Semua menjadi bagian penting dalam hidupnya, dan meski tidak terbuka secara sosial, sang pemuda justru mendapatkan kedamaian hati dalam persekutuannya dengan Tuhan...
2004 - Namun hari-hari yang penuh ketenangan pun mulai tergoyahkan. Kesibukan mulai memaksa sang pemuda untuk menghentikan pelayanannya untuk fokus pada studi. Menjelang akhir 2004, terjadilah hal yang tidak diduga dan diharapkan. Ketidakjelasan dan kegentaran besar terjadi saat menjelang garis finish, dan hampir saja sang pemuda menyerah. Hal itu mungkin terjadi seandainya tidak turun pertolongan yang mengangkat dirinya, baik dari sisi akademisi maupun keluarga...
2005 - Memasuki tahun yang baru, semangat yang baru pun timbul, dan dengan pertolongan Tuhan saja, dia melesat maju untuk mencapai garis finish. Garis finish yang tampak di depan mata itu, disertai oleh terbukanya gerbang baru, sebuah kesempatan yang hadir dalam bentuk tawaran besar. Pertolongan Tuhan semakin nyata, kasihnya begitu dahsyat. Akhir dari sebuah masa 3 tahun pun tiba! Namun, sang pemuda tidak melangkah pergi, dia melangkah maju tapi di tempat yang sama, menyongsong sesi berikutnya dari babak kehidupan ini...
~Sesi Kedua~
2005 - September 2005 adalah awalan yang baru. Bukan tempat yang baru, namun tingkatan yang baru. Sang pemuda yang tadinya dididik oleh para akademisi, kini kembali dididik untuk menjadi bagian dari mereka. Sifat sang pemuda yang cenderung menutup diri selama sesi pertama babak ini, mulai terjadi perubahan. Satu persatu bagian sanguin dari dirinya mulai terkuak keluar, dan jaringan relasinya pun meningkat begitu besar -baik dengan mereka yang membawa pengaruh baik, ataupun mereka yang sebaliknya...
2006 - Awal tahun disambut oleh sebuah kejadian yang tidak terduga, sebuah pertemuan yang kelak akan berakhir dengan pergumulan besar. Pergulatan melawan kesibukan yang begitu padat, memaksa terjadinya perubahan dalam diri sang pemuda. Ada perubahan positif, ada juga negatif. Salah satu yang sangat kentara adalah metamorfosis sosoknya. Namun dia tidak berjalan sendiri, ada dukungan dari seseorang, dia yang begitu dipercaya dengan segenap hati...
2007 - Sang pemuda merasa menemukan seorang sahabat, sosok yang bisa berbagi suka duka bersamanya, setidaknya itu yang dia pikirkan kala itu. Namun di saat yang sama, sosok lain yang begitu berjasa bagi hidup sang pemuda terenggut tanpa terduga. Pukulan yang begitu besar buat sang pemuda ini, membuatnya jatuh dan kalah dalam peperangan dengan dirinya sendiri. Dirinya serasa kehilangan arah, namun kehadiran sang 'sahabat' serasa memberikan kelegaan buatnya.
2008 - Namun hal itu tidaklah berlangsung lama. Terjangan nafsu eros, dilengkapi keegoisan, disambut gengsi dan sikap perlawanan dari sang pemuda, pun merusak semuanya menjadi berkeping-keping. Sang pemuda saat itu memutuskan untuk melangkah pergi, namun bukan itu yang dia terima dan jalankan. Dia justru malah naik ke tingkatan yang lebih tinggi di tempat dia berada. Entah apakah itu keputusan yang tepat atau tidak, namun yang jelas semua dalam skenario sang sutradara besar yaitu Tuhan. Yang jelas tanpa diketahui dan disadari sang pemuda, Tuhan mengirimkan beberapa penolong, yang bekerja perlahan untuk memulihkan relasi sang pemuda yang sudah rusak...
2009 - Relasi tersebut menggantung, tampak selesai, namun tidaklah seperti itu. Yang jelas tiba saatnya untuk mengucapkan perpisahan dengan relasi tersebut. Sementara sang penolong, semakin masuk ke dalam hidup sang pemuda, karena mereka adalah sahabat sesungguhnya yang disediakan Tuhan. Namun pergumulan dalam tempat dia berada semakin dahsyat dan kuat, sang pemuda seringkali merasa tidak mampu dan tak sanggup, dalam benaknya dia terus menoleh ke pintu keluar. Namun dia bisa berjalan teguh dengan penyertaan Tuhan semata, dan dukungan para penolong...
2010 - Mungkin terkesan terlambat, namun sang pemuda akhirnya menyadari tujuan hadirnya para penolong yang dikirim Tuhan. Merekalah sahabat yang diberikan Tuhan. Namun, di saat sang pemuda baru menyadari ini, maka salah satu dari mereka pun meninggalkan tempat dia berada. Hal ini serasa menjadi panggilan hati buat dirinya, bahwa sudah saatnya dia pun melangkah maju. Disertai oleh terbukanya kesempatan oleh Tuhan, sang pemuda mulai bergerak perlahan mendekati garis finishnya juga...
2011 - Dengan keteguhan hati dari Tuhan, sang pemuda pun memegang pintu gerbang finale yang sudah ada di hadapan matanya. Dengan dukungan orang terdekat dan kekuatan yang diberikan Tuhan, dan juga iman penuh berharap hanya pada kebaikan dan jalan Tuhan, sang pemuda pun melangkah maju, meninggalkan semua yang sudah terjadi, -semua yang baik itu- dan menuju babak baru dalam kehidupannya...
Yup, sebuah babak yang sudah berlangsung selama 9 tahun... atau tepatnya 8 tahun 6 bulan pun berakhir sudah. Masa yang dipenuhi canda tawa, duka, kepahitan, kegeraman, antusiasme dan juga disertai dengan banyak relasi yang silih berganti, pertemuan dan perpisahan... Semua yang baik dari Tuhan! Semuanya semakin mendewasakan dan menguatkan keteguhan hati....
Perpisahan pun di depan mata, dan sebuah perpisahan paling tepat disampaikan melalui sebuah lagu, yang bicara banyak mengenai ketulusan perasaan yang terasa... dan buat yang ga ngerti maksud sinopsis di atas (karena memang sengaja dibuat dengan gaya penceritaan yang agak surealis wkwkwk) dan apa yang sudah sesungguhnya terjadi hari ini? Bisa liat di video yang sengaja aku taro untuk melengkapi liriknya...
Good-bye Days
Taiyou no Uta Movie Theme Song
by. YUI
Dakara ima ai ni yuku sou kimetanda
POCKET no kono kyoku wo
Kimi ni kikasetai
Sotto VOLUME wo agete
Tashikamete mitayo
Oh GOOD-BYE DAYS
Ima, kawaru ki ga suru
Kinou made ni SO LONG
Kakko yokunai
Yasashisa ga soba ni aru kara
LA LA LA LA LOVE WITH YOU...